“Book Descriptions:"kuhanya mahu tenang jadi laut, yang lupa pada hening di dadanya, ketika ia mengirim lengan ombak memeluk kaki orang asing yang kehilangan senja."
Sajak-sajaknya menyikapi kesunyian sebagai bagian dari dinamika hidup. Yuki sampai pada pemahaman mengenai nilai atau arti sejati puisi; lebih dari sekadar kerja bahasa, sebentuk upaya mental untuk menumbuhkan spirit keikhlasan. Menjadi sarana rekreasi, semacam terapi, dalam rangka berdamai dengan diri sendiri. - Joko Pinurbo, Penyair” DRIVE