Mama Menganyam Noken
(By Gaudiffridus Sone Usnaat) Read EbookSize | 27 MB (27,086 KB) |
---|---|
Format | |
Downloaded | 668 times |
Last checked | 14 Hour ago! |
Author | Gaudiffridus Sone Usnaat |
—Mariah Rosse Lewuk, pendiri Komunitas Rimba Manokwari.
Membaca puisi–puisi Gody Usnaat kita seperti diajak berkendara menyusuri keindahan dan rimbun hutan Papua. Melalui puisipuisinya, kita diajak bersua dengan oran-orang pedalaman di Semografi yang sangat mencintai dan merawat apa yang mereka miliki–Papua.
—Mahwi Air Tawar, Pengarang.
Sajak–sajak Gody dalam buku Mama Menganyam Noken hadir seperti aliran sungai yang keluar dari bait suci, apa pun yang ia sentuh pasti hidup. Dalam puisi-puisi Gody, segala hal yang Gody temui tiba-tiba menjadi hidup dan menjadi bagian penting dari satu kisah. Gody memampukan mereka berdialog. Hal ini hanya mungkin terjadi jika penulis puisi mampu menaklukan egonya dan mendengarkan dengan hati yang jernih dan tulus.
—FX Wigbertus. L. Halan S.Fil, M.Sosio
Membaca puisi-puisi Gody Usnaat adalah membaca jelajah seorang pejalan. Nun di setiap perjalanan, hidup direfleksikan sebagai perlawanan. Lebih dari itu adalah perjuangan. Buku puisi ini adalah karya brilian yang sungguh orisinil memotret realitas macam kerinduan akan satu revolusi datangnya generasi pendobrak.
—Hengky Ola Sura, Redaktur Seni Budaya Vox NTT
Suara dari Semografi, sebuah suara dari perbatasan di Papua – PNG bisa terdengar dan terekam, salah satunya melalui puisi – puisi yang ditulis oleh Gaudifridus Sone Usnaat, di sela-sela waktu pengabdian dirinya sebagai guru SD YPPK Akar Indah Semografi. Hal ini menjadi penting karena dengan begitu sebuah daerah yang jarang hadir dalam imaji banyak orang, perlahan muncul dan mewujud, lalu kita mulai memikirkan banyak hal dari daerah tersebut, dan dalam banyak puisi yang ditulis ini, kita bisa membaca banyak kegelisahan penulis. Saya berharap dengan puisi – puisi yang menyentuh ini, bisa menggerakkan banyak orang dan pihak untuk melihat kembali dan berbuat sesuatu untuk banyak hal yang disuarakan dalam puisi ini.
--Dayu Rifanto Pendiri Inisiatif Literasi @Bukuntukpapua
Ditulis oleh seorang Guru SD Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Akarinda Semograf, Kabupaten Keerom, Papua, Gaudiffridus Sone Usna’at.
-Pada tahun 2015 mendirikan rumah baca Jendela Semografi yang didukung Bukuntukpapua dan Tim Nusantara Sehat Keerom.
-Tahun 2017, Pak Gody terpilih sebagai finalis Bengkel Sastra Mastera (Majelis Sastra Asia Tenggara) 2017.
-2018 menjadi penampil bersama Karlos Pull, membacakan puisi-puisinya di Gramedia Reading Community Competiton Award - mewakili Bukuntukpapua, -2019 menjadi pembicara di Festival Sastra Yogyakarta, dari Papua ikut serta Alfrida Yamanop.
-2019 dirinya terpilih mengikuti Borobudur Writers & Cultural Festival.
Mama Menganyam Noken merupakan karya perdananya sebagai penulis solo, buku ini diterbitkan oleh penerbit dari Sorong, Papua Barat yaitu Papua Cendekia (September 2019), terdiri dari 68 puisi yang dibagi ke dalam empat bagian (21 bagian I, 15 bagian II, 9 bagian III, dan 23 puisi pada bagian IV).”