“Book Descriptions: Rebecca berlari dari satu titik ke satu titik yang lain, lalu membentuk satu garisan 42.195km panjang dalam 'pengembaraan' untuk mencari dirinya sendiri. Dan dalam usaha yang seperti belum mahu bernoktah itu dia sempat berjeda di beberapa rumah kopi untuk membasahkan rengkung; sambil mencerap budaya tempatan.
Seperti selalu, dia menemukan refleksi dirinya dalam secawan kopi. Dan seperti magis, perasaan itu begitu mempersonakan. Bagi Rebecca, kopi adalah seperti tonik penambah tenaga untuk dia berlari dan terus berlari lagi...
Dalam buku Perempuan Nan Berlari (dan beberapa buah rumah kopi) ini, Rebecca mencatatkan pengalamannya ketika menyertai maraton di Osaka dan Toyama; tentang rumah kopi yang berceratukan di kedua-dua buah bandar serta di Kyoto, Kanazawa, dan Tokyo; tentang aroma kopi yang menyihir; tentang barista sebagai teman bersembang; tentang pohon ginkgo dan cerita-cerita lain.” DRIVE