“Book Descriptions: Kuala Terengganu tidak pernah berjanji, suatu hari nanti akan lahir kuntuman puisi buatnya. Kota yang menyanyikan sayu-lara nelayan dilambung ombak Seberang Takir dan derita penarik beca beringsut di Jalan Paya Bunga, mendewasakan seorang penghuni-nya, yang apabila menjangkau usianya tujuh belas tahun, mula mengangkat pena menyuarakan gelora Kuala Terengganu, kota kelahirannya.
Tarikan Kuala Lumpur kemudiannya mengajak penyair ini meninggalkan kota kelahirannya, memperjudi nasib di kota yang lebih besar dan mencabar dengan gumpalan suaranya yang lebih bising dan keras: membaurkan segala macam 'kejahatan' dam 'kesombongan'.
Antara dua kota inilah yang selalu diburu oleh T. Alias Taib, dalam mencari kekuatan diri sebagai seorang penyair.” DRIVE