“Book Descriptions: Kemuliaan pada puisi ternyata masih bisa kita rasakan kehadirannya di era millenial seperti sekarang ini. Puisi harus berbagi tempat duduk, walau sedikit agak sempit, dengan segala tetek bengek perkembangan zaman yang didominasi oleh kedigdayaan teknologi dan meme-meme busuk di medsos. Tapi puisi punya seribu akal untuk tetap hadir, seperti lewat linimasa media sosial, obrolan di grup online, potongan quote di Instagram sampai status-status di Facebook, BBM, maupun Twitter. Setelah itu puisi akan kembali tidur menunggu generasi-generasi baru untuk membangunkannya lagi.
Saya masih percaya pada sebuah perkataan indah dari Andrea Zanzotto, salah satu penyair penting Italia yang meninggal di Kota Conegliano, di usianya yang ke-90 tahun: "Percayalah dan tetap percayalah, setiap sajak yang ditulis para penyair bertalenta tidak akan bisa luput oleh angin zaman, tergerus ke dalam lubang dalam. Sajakmu akan dibaca dan tidak akan berkarat. John Keats dan Freiderich Holderin pernah merasakan puisinya disunyikan begitu lama oleh generasinya."
Kumpulan Puisi Rendy Jean Satria
(Sajak-sajaknya mengalir dari peristiwa sehari-hari, dari perjalanan dan pelancongan ke tempat-tempat tertentu. Dari situ muncul situasi-situasi yang kadang paradoksal, namun penyair berhasil menghayatinya secara puitik.) -Acep Zamzam Noor, Penyair-” DRIVE