“Book Descriptions: “Tidak bisakah kau bertahan sedikit lebih lama, Kang? Setidaknya sekali dalam hidup, aku ingin merasa dipuaskan.” Pengakuan mencengangkan Nurlela ini membuat Tobor hancur. Pernikahan berusia sebelas tahun mereka berada di tubir perpisahan oleh perkara hubungan badan. Nurlela didera ragam penyesalan, sedangkan Tobor mencoba beragam cara agar urusan ranjang ini terselesaikan. Mulai dari yang medis, hingga mistis. Termasuk mencari sosok mitos Ratu Siluman Celeng dan meminta kesaktikan dari mustika berbentuk zakar.
“Mustika Zakar Celeng sepertinya hendak melakukan rekonsiliasi antara realitas sosial dengan mitos, komik dengan tragedi, realisme dengan surealisme. Isu seksual dikembangkan menjadi isu sosial, lalu menjadi isu politik yang menggambarkan kesia-siaan tokohnya yang mencari kekuasaan tapi berakhir pada ketidakberdayaan.” JURI SAYEMBARA NOVEL DEWAN KESENIAN JAKARTA 2021” DRIVE