“Book Descriptions: Tata dan Ibra sudah menikah lebih dari 28 tahun. Ketika resepsi pernikahan anak bungsu mereka selesai, Tata tiba-tiba mengatakan ingin bercerai. Ibra tentu saja menolak. Mereka sudah berumur 50-an, sama-sama sudah tidak punya orangtua, kenapa malah ingin bercerai? Memangnya Tata sudah gila?
Tata mencoba meyakinkan Ibra, permintaan itu adalah yang terbaik bagi mereka berdua. Bahwa ini adalah cara Tata agar tidak membenci Ibra. Ia pun menyetujui permintaan Ibra untuk menunda selama setahun dan tidak membicarakan perceraian tersebut dengan anak-anak. Dengan syarat, mereka pisah rumah agar ia bisa fokus untuk pameran lukisannya. Ia juga ingin Ibra bisa beradaptasi hidup sendiri.
Ibra frustrasi ditinggal Tata sendiri. Sambil tetap mendekati Tata secara halus, ia berusaha mencari alasan di balik permintaan istrinya. Bukan hanya soal hobinya bermain game yang tidak tahu waktu, Ibra sakit hati mengetahui betapa selama ini sikapnya telah membuat Tata merasa terpenjara.
Bagaimana mungkin Ibra bisa menebus semua kesalahannya yang sudah membungkam jati diri Tata selama pernikahan mereka? Apakah masih ada cara menyelamatkan hubungan mereka agar Tata tetap di samping Ibra selamanya?” DRIVE