“Book Descriptions: Siapa sih yang nggak mau jadi pengurus inti OSIS? Satu sekolah bakal kenal, “Oh, dia Shahia Jenaya? Sekretaris OSIS Angkatan 72?” Seenggaknya itu yang ada dipikiranku ketika terpilih menjadi pengurus OSIS SMA Adiwangsa.
Namun, itu semua nggak penting lagi sejak aku tahu kepengurusan OSIS ini diketuai oleh seorang Alkaezar Pilar yang punya program kerja kayak struk belanjaan makanan pokok di rumah untuk stok satu tahun milik mamiku. Orang di luar sana melihat sosok Kaezar itu sempurna banget, tanpa cela dengan segala prestasinya di dalam maupun di luar sekolah. Padahal, dia tuh otoriter dan moody banget! Apalagi setelah hubungannya dengan Kalina putus, Kaezar nggak lebih dari seonggok tubuh yang isinya dikuasai sekumpulan dedemit gedung sekolah—dia bisa diam kayak batu dan berganti jadi marah-marah dalam satu waktu.
Sebenarnya, aku sama sekali masa bodoh dengan itu semua. Namun, yang membuat aku syok adalah pengakuan Kaezar tentang alasan putusnya dengan Kalina. Aku jadi yakin dengan kecurigaanku selama ini, bahwa sebenarnya di kehidupan masa lalu aku adalah pelakor di zaman Kerajaan Majapahit.” DRIVE