“Book Descriptions: Sorgum memiliki jejak kultural dan sejarah panjang, tetapi belakangan keberadaannya makin terpinggirkan. Di banyak desa di Flores, misalnya, tanaman ini hanya menjadi kisah lama, padahal kebutuhan pangan di masa depan akan makin membengkak seiring dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat, sementara lahan pertanian cenderung menyusut.
Tantangan semakin berat karena terjadinya perubahan iklim. Dibutuhkan tanaman yang mampu beradaptasi dengan beragam kondisi iklim dan lingkungan dengan baik. Sorgum bisa menjadi salah satu jawabannya.
Pengabaian ragam pangan lokal telah mengarahkan Indonesia ke dalam ancaman krisis. Selain kebergantungan pada impor gandum dan beras, beberapa daerah juga teridentifikasi rentan pangan. Kasus gizi buruk dan bencana kesehatan di Asmat, Papua, yang menewaskan 71 anak pada awal 2018 jadi alarm adanya masalah pangan ini.
Buku ini menyajikan selayang pandang mengenai awal mula masuknya sorgum ke Nusantara, arti pentingnya, dan tantangan yang dihadapi.” DRIVE