“Book Descriptions: Setelah bercerai dari suami yang kasar dan pemabuk, A Cin harus berjuang keras melanjutkan hidup dan membesarkan putri kecilnya. Tapi beban A Cin tak hanya itu, ia juga harus menanggung kehidupan ibu dan adiknya yang pengangguran.
Ketika asuk menyampaikan pesanan seorang pria Taiwan, yang hendak mencari amoi calon istri, sang ibu mendesak A Cin menerima tawaran tersebut. Menurut ibunya, hanya ini satusatunya kesempatan bagi mereka terbebas dari lingkaran setan.
Bagi A Cin, menjadi pengantin pesanan bagai menggadaikan seluruh hidup dan kebahagiaanmu untuk orang lain, hingga tak menyisakan apa pun. Tapi ia bisa apa?
Seperti kata ibunya, “Kita orang miskin, Cin. Kita tidak punya banyak pilihan seperti orang-orang kaya di luar sana. Kita hanya bisa menjalani apa yang ada di depan mata sambil berdoa semoga Tian mengubah nasib kita kelak.”
Istilah pengantin pesanan, brides on sale, atau mail-order brides sama sekali bukan tradisi orang Singkawang. Istilah ini secara salah telah digunakan terhadap perempuan-perempuan Singkawang yang menikah ke Taiwan atau daerah lain. Agar mengerti, Anda harus baca buku ini. —Dr. Hasan Karman, SH, MM., Walikota Singkawang 2007 - 2012)
Buku ini memaknai perjuangan seorang wanita dalam memperoleh kebahagiaan hidupnya. —Priyanto Chang, Inspirasi Kebaikan (INKE)]” DRIVE