“Book Descriptions: Seorang ilmuwan berkata bahwa bumi tak bisa diselamatkan dari kehancuran. Kita tak dapat menghentikan kerusakannya; hanya bisa mengurangi kecepatan menuju momen apokaliptik itu. Peristiwa-peristiwa kerusakan alam oleh kegiatan (konsumsi) manusia inilah yang saya respons dalam sejumlah puisi.
Puisi-puisi dalam buku ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu "Altar Bumi" dan "Altar Langit". Puisi-puisi "Altar Bumi" menarasikan persoalan ekologi beserta segala asosiasinya. "Altar Bumi" mewacanakan isu-isu ekologi mulai dari yang bercorak narasi besar seperti fenomena efek rumah kaca hingga narasi kecil seperti dietary -yang bagi saya bersifat amat politis. Dalam puisi-puisi "Altar Bumi", paling tidak saya menceritakan tiga hal. Pertama, kerusakan alam akibat aktivitas destruktif manusia. Kedua, penghormatan manusia kepada sesama anggota komunitas biotik. Ketiga, tubuh manusia sebagai raga alam.
Hadirnya buku ini tidak dimaksudkan untuk menggurui pembaca. Saya tidak punya misi profetik apa pun. Buku ini lebih bernilai sebagai refleksi-refleksi atas fenomena ekologi yang semakin memprihatinkan.