“Book Descriptions: Beraneka citarasa, sarat bumbu, kaya bahan, serta beragam pengolahan dan penyajian adalah citra-citra yang melekat dalam kuliner Indonesia. Semua itu tidak dapat dilepaskan dari keragaman budaya dan kekayaan alam di setiap wilayah “dari Sabang sampai Merauke” yang menciptakan kekhasan bahan makanannya. Lantas, bagaimana dan sejak kapan citra “gemah ripah” itu mulai dibudidayakan dan membudaya dalam kuliner Indonesia? Siapa saja yang berperan dalam pengembangan kuliner Indonesia dari masa ke masa? Buku ini menjawab pertanyaan tersebut dengan menyajikan berbagai fakta baru dan menarik yang sarat referensi sejarah sejak masa kuno hingga modern, misalnya: hubungan rendang khas Minang dengan pengaruh teknik pengawetan daging ala kuliner Portugis pada abad ke-17; dan cikal bakal kuliner Indonesia sudah tercitrakan dalam Kokki Bitja, buku masak terawal yang terbit di Hindia Belanda pada 1857, atau seabad lebih sebelum buku masak nasional pertama proyek Presiden Soekarno, Mustika Rasa, terbit tahun 1967. Buku ini akan menyadarkan pembaca betapa kekayaan sejarah, budaya, dan citarasa kuliner Indonesia perlu dipertahankan dan dilestarikan sebagai bagian dari identitas bangsa.
“Saya memandang perlu adanya lembaga pemerintahan yang bertanggung jawab untuk membenahi dan mengembangkan kuliner Indonesia. Sebab, membangun pangan sama juga dengan memperkuat identitas sebuah bangsa di dunia yang semakin menyatu ini. Semoga buku ini dapat ikut mendorong para pengambil kebijakan untuk meningkatkan kualitas pangan rakyat kita dari sisi kulinernya.” -Siswono Yudo Husodo.” DRIVE