“Book Descriptions: Kau mengalir seperti air sungai, dari sebuah mata air, menuruni bukit, masuk ke selokan, bergabung dengan aliran yang lebih besar, menjadi banjir yang mematikan––dan mungkin juga menyuburkan––menderu sampai ke muara, tanpa pernah melihat ke belakang, tanpa pernah mengingat mata air yang menjadi titik awalmu.
Seperti ketika terdampar di lautan dengan hanya ditemani sebatang kayu, Jimmy pun merasakan kehidupannya terombang-ambing. Apa yang dia yakini saat masih kecil berbenturan dengan kenyataan yang dia lihat, dengar, dan rasakan sepanjang tumbuh dewasa. Membuatnya bak bulir air yang mencari jati diri di tengah lautan yang menyesatkan.
Sampai suatu ketika dia menemukan angin dan arus yang menggerakkan gelombang dalam kehidupannya pada sosok atasannya––Lembayung, Pemimpin Redaksi Harian Express yang juga mantan aktivis yang pernah diculik dan disiksa penguasa.
Lalu peristiwa itu terjadi. Dua pengeroyokan berbeda yang menimpa Jimmy dan seorang bapak yang hanya ingin membelikan sepatu baru untuk anaknya. Membuat angin bersilir kian lesat, menciptakan pusaran amuk yang menyeret segala hal di sekelilingnya ke dalam kisarannya.