“Book Descriptions: Segala tujuan hidup Maura semakin kabur dari genggamannya. Rasa bersalah atas kematian Kiel, sahabat satu-satunya, semakin mengempiskan keinginannya untuk melanjutkan hidup. Apalagi dia juga dituntut untuk melunasi utang mendiang ayahnya.
Maura sudah banting tulang menarik ojol dan mencari kerjaan paruh waktu lainnya sambil kuliah. Namun, rasanya tidak pernah cukup untuk meladeni gaya hidup ibu dan adiknya yang mati- matian menampik status miskin mereka.
Maura memutuskan untuk menyerah saja. Lalu datanglah panggilan telepon itu. Panggilan telepon yang tidak masuk akal, tapi sangat dibutuhkannya. Maura pun perlahan merangkak bangkit. Namun kehadiran Fizar, kakak Kiel, membuatnya gamang mengambil keputusan demi keputusan. Belum juga Maura sanggup berdiri, kenyataan di balik kematian Kiel terungkap. Panggilan-panggilan telepon itu tak lagi menjadi penyemangatnya. Maura harus bagaimana?” DRIVE