“Book Descriptions: Apa yang salah dari prosesi rokat? Seharusnya kau memahami bagaimana orang terdahulu berdoa. Berdoa bagi mereka tak cukup sekadar menadah tangan atau merapal potongan ayat-ayat Al-Quran. Mengenakan kain putih bersih adalah simbol doa agar disucikan dari segala yang buruk. Dijauhi dari perkara pengundang petaka. Bertelanjang kaki juga demi mengecilkan diri di hadapan Gusti yang Maha Tinggi.
Memakan nasi bersama dalam satu periuk merupakan bentuk permohonan sekaligus pesan agar senantiasa hidup rukun, damai dan tenteram. Satu rasa mencecap kehidupan dalam kesederhanaan. Ketika si ibu hidup rukun, hatinya tenang bahagia, janin di perutnya ikut senang. Demikian sebaliknya.
*** Antologi ini berisi 15 cerita pendek karya Muna Masyari, di antaranya berjudul “Kandung Kembar”, “Lorong Suram”, “Gelas dan Piring”, “Jimat Jari”, “Pamengkang”, “Ulat Daun Emas”, “Menara Emas”, dan tentu saja “Kembang Selir”. Sebagian besar telah dipublikasikan di berbagai media nasional.
Dengan membaca dari satu kisah ke kisah lainnya, secara perlahan penulis mengajak kita memasuki satu demi satu lapisan kultur Madura yang kuat dan kental. Termasuk pula, memperlihatkan perselisihan-perselisihan yang kemudian memicu konflik-konflik berkepanjangan di masyarakat.” DRIVE