“Book Descriptions: Digul adalah sebuah koloni interniran untuk para penentang penjajah Hindia Belanda yang dibangun pada 1926 di daerah hulu Papua Barat. Inilah kunci untuk memahami kekuasaan kolonial di Indonesia setelah gagalnya perlawanan bersenjata komunis pada akhir 1926 hingga takluknya Hindia oleh pendudukan Jepang pada 1942, suatu masa ketika rezim kolonial Belanda berupaya menancapkan “rust en orde”, damai dan tertib, terhadap masyarakat Indonesia melalui penindasan politik dengan strategi pemolisian. Rezim pemolisian-politik yang diciptakan pemerintah kolonial ini mencapai keberhasilan sekaligus kegagalan. Medan pergerakan bumiputra tidak pernah benar-benar berhasil ditundukkan. Para aktivis pergerakan saling terhubung dalam jaringan-jaringan cair lintas-batas ruang dan ideasional.
Bagaimana pemerintah kolonial melancarkan pemolisian-politik dalam rangka memperteguh kekuasaannya? Apa saja konsekuensi dan tantangan yang dihadapi para aktivis pergerakan? Bagaimana pemerintah kolonial bisa menjadikan aparat pemolisiannya sebagai peranti paling ampuh untuk mencapai damai dan tertib ketika Krisis Malaise melanda Hindia, kekuatan nasionalis dan komunis sedang kuat-kuatnya di mana-mana, dan perang sedang mengintai Eropa dan Asia? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang hendak dijawab oleh Takashi Shiraishi melalui sekuel yang ditunggu-tunggu dari bukunya yang disanjung, Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat di Jawa 1912–1926.
“Buku ini sepantasnya mendapat tempat sebagai sejarah unggulan Indonesia tentang masa itu, membekali kita dengan pemahaman menyeluruh atas perjalanan Indonesia di masa pembentukannya.” Howard M. Federspiel, Profesor Emeritus di Ohio State University, Amerika Serikat
“Inilah capaian luar biasa dari kerja intelektual seumur-hidup oleh Shiraishi, sebuah buku lanjutan yang layak untuk Zaman Bergerak.” Rudolf Mrázek, penulis buku Engineers of Happy Land” DRIVE